Slide

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Senin, 11 Agustus 2014

Rupiah Pertama ( Tugas ITB )






TENTANGKU

Assalamualaikum Wr Wb.

Temanku semua !
Sebelum saya bercerita tentang pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan selama mengikuti Outbond SEAMOLEC ITB ini saya ingin memperkenalkan diri dulu, Nama saya Sukmawi, saya berasal dari SERANG-BANTEN, saya adalah anak ke 8 (delapan) dari 8 (delapan) bersaudara, Ayah saya adalah seorang petani begitupun dengan ibu saya, sebagai seorang yang di besarkan dari seorang petani kami dibesarkan oleh didikan yang layaknya anak seorang petani dapatkan. Sebagai seorang anak yang berbakti setiap hari kami harus mengembala kerbau, mencangkul sawah, dan mencari rumput untuk pakan kerbau, tapi hal itu tak membuat saya merasa minder dengan apa yang saya lakukan itu saya merasa bangga.
Saya adalah lulusan dari SMKN 1 Tunjung Teja salah satu SMK yang ada di Kabupaten Serang, sekolah yang ada di daerah yang sangat terpencil begitu terpencilnya kami sangat kesulitan mengakses Internet dan memehami perkembangan teknologi di Dunia, jauh dibandingkan dengan orang lain yang ada di perkotaan yang memungkinkan mengakses internet dan mengikuti perkembangan teknologi secara cepat. Walaupun begitu saya selalu percaya dan yakin bahwa hal-hal yang saya tidak ketahui selama berada di daerah itu saya harus ketahui darimana saja dan dimana saja, karena pengetahuan tersebar melalui siapa saja.
Saya mengakui bahwa daerah tempat saya di lahirkan itu memang tak seperti daerah-daerah kebanyakan di Pulau Jawa atau Indonesia sekalipun. Saya terbiasa tidak disiplin dan tidak menghargai waktu, untuk itu saya merasa ini adalah pengalaman yang sangat luarbiasa yang saya harus share kepada teman-teman semua yang saya dapatkan selama saya belajar mengenal apa itu disiplin, bagaimana untuk menghargai waktu, belajar untuk bekerjasama dengan orang lain dan yang terpenting adalah belajar bagaimana jadi sang Entrepreneur sejati.

ITB


ITB, kata orang ini adalah kampus pencetak ilmuwan di Indonesia bahkan ada yang mengatakan bahwa ITB adalah salah satu kampus terbaik di Asia Tenggara. Untuk itu saya memutuskan  mengikuti program kuliah online atau yang di sebut SEAMOLEC ITB, program yang sangat menarik buat saya karena dengan segala keterbatasan materi yang saya miliki ini sangat membatu  karena saya bisa kuliah sambil bekerja untuk memenuhi pembayaran perkuliahannya sehingga saya tidak perlu merepotkan orangtua untuk membiayai perkuliahaan ini.
Sebelum kami melaksanakan perkuliahan secara online ada hal yang harus kami lakukan yaitu mengikuti Ospek ( Orientasi Pengenalan Kampus ). Ini saya sambut dengan suka cita karena ini adalah kesempatan untuk saya belajar disiplin, menghargai waktu dan belajar menjadi Enterpreneur sejati.

Rupiah Pertama

Ini adalah hari pertama kami mengikuti Ospek SEAMOLEC ITB, dan kami semua berkumpul di suatu tempat berbaur menjadi satu, ada yang dari Kalimantan, Banten, Jawa Barat, sampai Aceh. Saya selalu merasa bangga karena menjadi bagian dari kelompok yang InsyaAllah akan menjadi perubah masa depan Indonesia Amin !. Kami bertemu dengan Pa Stanley, Beliu adalah seorang Psikolog handal yang ada di Indonesia ini.
Setelah kami semua dikumpulkan, kamipun mendapatkan bagian-bagian kelompok masing-masing. Ada kelompok yang di namakan Kerbau, Harimau, Matahari dan yang terakhir adalah kelompok saya kelompok Kuda keompok yang menurut artian Pa Stanley selalu berlari mengejar untuk mendapatkan apa yang dia mau. Yang menarik dalam semua rangkaian kegiatan Ospek ini adalah kami semua di tantang untuk semakin memupuk dan meningkatkan jiwa Enterpreneur kami di sini, saya dan kawan-kawanpun di tantang berjualan 2 buah pulpen dan 1 buah buku, yang mana harga modal 1 buah pulpen itu adalah Rp. 2000.- dan harga modal 1 buah buku adalah Rp. 25000.- yang mngejutkan dalam hal ini adalah kami di tantang  untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari hasil penjualan ini. Sebelum berjalan kamipun di beri motivasi dan strategi bagaimana cara mendapatkan keuntungan dari penjualan.
Ketika berjualan yang saya pikirkan adalah bagaimana supaya calon pembeli itu bisa tertarik untuk membeli sebuah pulpen dan buku yang di mana mungkin mereka bisa mudah mendapatkannya di warung-warug dan toko buku. Dan yang saya lakukan ketika itu adalah saya harus menawarkan kesemua orang yang saya lewati, ada pepatah dalam ilmu Ekonomi mengatakan bahwa selalu ada kesempatan didalam setiap usaha. Tawaran pertama, sedih dan down memang ketika mendapat tolakan dari orang yang kita tawarkan, tetapi entah kenapa kata-kata Pak Stanley itu selalu terngiang di pikiran ku, beliau mengatakan “Kamu bisa dan kamu pasti bisa, jangan menyerah walaupun ditolak oleh 1 pintu masih beriburibu pintu yang terbuka untuk saya” seketika jiwa ini semakin termotivasi dan tak mengacuhkan tolakan dari calon konsumen itu.
Saya terus menawarkan kepada setiap orang yang saya lewati di jalanan, saya yakin saya bisa kalau saya tetap positive thinking dan akhirnya apa yang saya harapkan dan doakan itu terkabul ketika ada seorang bapak yang ingin membeli 1 buah pulpen yang di hargai Rp.15000 per buah. Saya merasa senag,saya merasa bangga atas pencapaian itu karena ini merupakan RUPIAH PERTAMA saya, rupiah yang saya dapatkan dengan hasil kerja keras dan kegigihan. Saya melanjutkan untuk menawarkan dan terus menawarkan sampai benda yang saya jual ini laku terjual.
 Lagi-lagi saya mendapatkan tolakan dan bukan hanya tolakan bahkan saya di marahi katanya mengapabisa barang sesederhana ini di jual dengan harga yang sangat mahal saya bisa saja membeli barang ini dengan harga jauh lebih murah di tempat lain, hati ini pun kembali merasakan pesimiss. Memang benar apapun yang kita lakukan jika kita melakukannya dengan setulus hati akan selalu melekat dalam hati dan pikiran hasilnya pun InsyaAllah akan memuaskan. Entah kenapa kata-kata Pak Stanley itu begitu melekat di pikiran ini, saya kembali bersemangat, saya berpikir ini adalah kesempatan saya untuk menempa dan menumbuhkan jiwa Kewirausahawan saya, menghilangkan rasa malu, menghilangkan rasa menyerah, menghilangkan takut di tolak. Setiap orang punya potensi didirinya masing-masing dan saya yakin saya juga punya potensi ini dan harus yakin, orang lain saja bisa kenapa saya tidak bisa.
Dan akhirnya saya terus menawarkan hingga ada seorang ibu yang mau membeli setelah seribu bujuk rayu dan penjelasan mengenai sang produk saya katakan, ibu itu membeli dengan harga Rp.10000.- hati ini pun lega ternyata keyakinan saya berbuah manis dengan perjuangan yang saya baru alami ini saya ditolak, dimarahi, dan diacuhkan. Hingga hari keduapun saya lakukan seperti itu saya menawarkan dan terus menawarkan karena motivasi dari seorang Psikolog itu begitu melekat dalam otakku ini entah kenapa. Tapi yang berbeda hari kedua dan pertama ini adalah saya berhasil mendapatkan pencapaian menjual 1 buah pulpen dengan harga Rp.50000.- sebuah peningkatan dari hari pertama berkat kegigihan dan usaha yang tak kenal lelah.
Setelah hari itu saya berpikir saya akan menjadikan pengalaman ini sebagai awal saya belajar berwirausaha dan saya bercita-cita akan membuat sebuah usaha yang sedikitnya bisa merubah wajah perekonomian di Indonesia ini Amin.

CITA-CITA

  • ·         Karena tahun ini saya dan kawan-kawan dari ISC Banten akan bekerja menjadi TKI di Malaysia saya akan mencuri Ilmu dan mendapatkan modal untuk memulai usaha.
  •    Meningkatkan pengetahuan bahasa di luar negeri karena bahasa amatlah penting ketika kita mengelola suatu usaha.


  •  Insya Allah kalau usaha itu sudah maju saya akan mendirikan sebuah sekolah untuk orang-orang tidak mampu brsama Guru tercinta saya ketika di SMKN 1 Tunjung Teja karena saya yakin orang yang paling berharga di Dunia ini adalah seberapa besar dia bermanfaat bagi orang lain.
Ganbatte… dan Pasti Bisa… Allah selalu menyeratai mu..
Ini ceritaku, ceritamu ?
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar