TENTANGKU
Assalamualaikum
Wr Wb.
Temanku
semua !
Sebelum
saya bercerita tentang pengalaman dan ilmu yang saya dapatkan selama mengikuti
Outbond SEAMOLEC ITB ini saya ingin memperkenalkan diri dulu, Nama saya
Sukmawi, saya berasal dari SERANG-BANTEN, saya adalah anak ke 8 (delapan) dari
8 (delapan) bersaudara, Ayah saya adalah seorang petani begitupun dengan ibu
saya, sebagai seorang yang di besarkan dari seorang petani kami dibesarkan oleh
didikan yang layaknya anak seorang petani dapatkan. Sebagai seorang anak yang
berbakti setiap hari kami harus mengembala kerbau, mencangkul sawah, dan
mencari rumput untuk pakan kerbau, tapi hal itu tak membuat saya merasa minder
dengan apa yang saya lakukan itu saya merasa bangga.
Saya
adalah lulusan dari SMKN 1 Tunjung Teja salah satu SMK yang ada di Kabupaten
Serang, sekolah yang ada di daerah yang sangat terpencil begitu terpencilnya
kami sangat kesulitan mengakses Internet dan memehami perkembangan teknologi di
Dunia, jauh dibandingkan dengan orang lain yang ada di perkotaan yang
memungkinkan mengakses internet dan mengikuti perkembangan teknologi secara
cepat. Walaupun begitu saya selalu percaya dan yakin bahwa hal-hal yang saya
tidak ketahui selama berada di daerah itu saya harus ketahui darimana saja dan
dimana saja, karena pengetahuan tersebar melalui siapa saja.
Saya
mengakui bahwa daerah tempat saya di lahirkan itu memang tak seperti
daerah-daerah kebanyakan di Pulau Jawa atau Indonesia sekalipun. Saya terbiasa
tidak disiplin dan tidak menghargai waktu, untuk itu saya merasa ini adalah
pengalaman yang sangat luarbiasa yang saya harus share kepada
teman-teman semua yang saya dapatkan selama saya belajar mengenal apa itu
disiplin, bagaimana untuk menghargai waktu, belajar untuk bekerjasama dengan
orang lain dan yang terpenting adalah belajar bagaimana jadi sang Entrepreneur
sejati.
ITB
ITB,
kata orang ini adalah kampus pencetak ilmuwan di Indonesia bahkan ada yang
mengatakan bahwa ITB adalah salah satu kampus terbaik di Asia Tenggara. Untuk
itu saya memutuskan mengikuti program kuliah online atau yang di
sebut SEAMOLEC ITB, program yang sangat menarik buat saya karena dengan segala
keterbatasan materi yang saya miliki ini sangat membatu karena saya bisa
kuliah sambil bekerja untuk memenuhi pembayaran perkuliahannya sehingga saya
tidak perlu merepotkan orangtua untuk membiayai perkuliahaan ini.
Sebelum
kami melaksanakan perkuliahan secara online ada hal yang harus kami lakukan
yaitu mengikuti Ospek ( Orientasi Pengenalan Kampus ). Ini saya sambut dengan
suka cita karena ini adalah kesempatan untuk saya belajar disiplin, menghargai
waktu dan belajar menjadi Enterpreneur sejati.
Rupiah
Pertama
Ini adalah hari pertama kami mengikuti Ospek SEAMOLEC ITB,
dan kami semua berkumpul di suatu tempat berbaur menjadi satu, ada yang dari
Kalimantan, Banten, Jawa Barat, sampai Aceh. Saya selalu merasa bangga karena
menjadi bagian dari kelompok yang InsyaAllah akan menjadi perubah masa depan
Indonesia Amin !. Kami bertemu dengan Pa Stanley, Beliu adalah seorang Psikolog
handal yang ada di Indonesia ini.
Setelah
kami semua dikumpulkan, kamipun mendapatkan bagian-bagian kelompok
masing-masing. Ada kelompok yang di namakan Kerbau, Harimau, Matahari dan yang
terakhir adalah kelompok saya kelompok Kuda keompok yang menurut artian Pa
Stanley selalu berlari mengejar untuk mendapatkan apa yang dia mau. Yang
menarik dalam semua rangkaian kegiatan Ospek ini adalah kami semua di tantang
untuk semakin memupuk dan meningkatkan jiwa Enterpreneur kami di sini, saya dan
kawan-kawanpun di tantang berjualan 2 buah pulpen dan 1 buah buku, yang mana
harga modal 1 buah pulpen itu adalah Rp. 2000.- dan harga modal 1 buah buku
adalah Rp. 25000.- yang mngejutkan dalam hal ini adalah kami di tantang
untuk mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya dari hasil penjualan ini. Sebelum
berjalan kamipun di beri motivasi dan strategi bagaimana cara mendapatkan
keuntungan dari penjualan.
Ketika
berjualan yang saya pikirkan adalah bagaimana supaya calon pembeli itu bisa
tertarik untuk membeli sebuah pulpen dan buku yang di mana mungkin mereka bisa
mudah mendapatkannya di warung-warug dan toko buku. Dan yang saya lakukan
ketika itu adalah saya harus menawarkan kesemua orang yang saya lewati, ada
pepatah dalam ilmu Ekonomi mengatakan bahwa selalu ada kesempatan didalam
setiap usaha. Tawaran pertama, sedih dan down memang ketika mendapat
tolakan dari orang yang kita tawarkan, tetapi entah kenapa kata-kata Pak
Stanley itu selalu terngiang di pikiran ku, beliau mengatakan “Kamu bisa dan
kamu pasti bisa, jangan menyerah walaupun ditolak oleh 1 pintu masih beriburibu
pintu yang terbuka untuk saya” seketika jiwa ini semakin termotivasi dan tak
mengacuhkan tolakan dari calon konsumen itu.
Saya
terus menawarkan kepada setiap orang yang saya lewati di jalanan, saya yakin
saya bisa kalau saya tetap positive thinking dan akhirnya apa yang saya
harapkan dan doakan itu terkabul ketika ada seorang bapak yang ingin membeli 1
buah pulpen yang di hargai Rp.15000 per buah. Saya merasa senag,saya merasa
bangga atas pencapaian itu karena ini merupakan RUPIAH PERTAMA saya, rupiah
yang saya dapatkan dengan hasil kerja keras dan kegigihan. Saya melanjutkan
untuk menawarkan dan terus menawarkan sampai benda yang saya jual ini laku
terjual.
Lagi-lagi
saya mendapatkan tolakan dan bukan hanya tolakan bahkan saya di marahi katanya
mengapabisa barang sesederhana ini di jual dengan harga yang sangat mahal saya
bisa saja membeli barang ini dengan harga jauh lebih murah di tempat lain, hati
ini pun kembali merasakan pesimiss. Memang benar apapun yang kita lakukan jika
kita melakukannya dengan setulus hati akan selalu melekat dalam hati dan
pikiran hasilnya pun InsyaAllah akan memuaskan. Entah kenapa kata-kata Pak
Stanley itu begitu melekat di pikiran ini, saya kembali bersemangat, saya
berpikir ini adalah kesempatan saya untuk menempa dan menumbuhkan jiwa
Kewirausahawan saya, menghilangkan rasa malu, menghilangkan rasa menyerah,
menghilangkan takut di tolak. Setiap orang punya potensi didirinya
masing-masing dan saya yakin saya juga punya potensi ini dan harus yakin, orang
lain saja bisa kenapa saya tidak bisa.
Dan
akhirnya saya terus menawarkan hingga ada seorang ibu yang mau membeli setelah
seribu bujuk rayu dan penjelasan mengenai sang produk saya katakan, ibu itu
membeli dengan harga Rp.10000.- hati ini pun lega ternyata keyakinan saya
berbuah manis dengan perjuangan yang saya baru alami ini saya ditolak,
dimarahi, dan diacuhkan. Hingga hari keduapun saya lakukan seperti itu saya
menawarkan dan terus menawarkan karena motivasi dari seorang Psikolog itu
begitu melekat dalam otakku ini entah kenapa. Tapi yang berbeda hari kedua dan
pertama ini adalah saya berhasil mendapatkan pencapaian menjual 1 buah pulpen
dengan harga Rp.50000.- sebuah peningkatan dari hari pertama berkat kegigihan
dan usaha yang tak kenal lelah.
Setelah hari itu saya
berpikir saya akan menjadikan pengalaman ini sebagai awal saya belajar
berwirausaha dan saya bercita-cita akan membuat sebuah usaha yang sedikitnya
bisa merubah wajah perekonomian di Indonesia ini Amin.
CITA-CITA
- · Karena tahun ini saya dan kawan-kawan dari ISC Banten akan bekerja menjadi TKI di Malaysia saya akan mencuri Ilmu dan mendapatkan modal untuk memulai usaha.
- Meningkatkan pengetahuan bahasa di luar negeri karena bahasa amatlah penting ketika kita mengelola suatu usaha.
|
- Insya Allah kalau usaha itu sudah maju saya akan mendirikan sebuah sekolah untuk orang-orang tidak mampu brsama Guru tercinta saya ketika di SMKN 1 Tunjung Teja karena saya yakin orang yang paling berharga di Dunia ini adalah seberapa besar dia bermanfaat bagi orang lain.
Ganbatte… dan Pasti
Bisa… Allah selalu menyeratai mu..
Ini ceritaku,
ceritamu ?
Wassalamualaikum Wr.
Wb.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar