Slide

SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Jumat, 11 Januari 2019

CONTOH MAKALAH - “ANALOG-DIGITAL CONVERTER DAN DIGITAL-ANALOG CONVERTER”


MAKALAH
“ANALOG-DIGITAL CONVERTER DAN DIGITAL-ANALOG CONVERTER”
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Interfacing dan Peripheral
Jurusan Sistem Komputer – STMIK Indonesia Jakarta

Disusun Oleh :
1.   Sukmawi (31815029)
2.   Devi Latifa (31815034)
3.   Tantan Permana (31815027)
4.   Tanto Taryanto (31817901)

Sistem Komputer
STMIK INDONESIA JAKARTA
2018

KATA PENGANTAR

Segala Puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta hidayahnya kepada kita semua, dan tak lupa sholawat serta salam tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW, terimakasih atas segala partisipasi dari bapak/ibu dosen dan teman yang telah mendukung tim penulis untuk menyelesaikan makalah kami yang berjudul.
“Analog-Digital Converter dan Digital-Analog Converter”, semoga dengan adanya makalah ini dapat membantu dalam pengembangan pengetahuan pembaca akan berbagai informasi yang terkait hubungannya dengan pengertian, prinsip kerja dan jenis-jenisnya dari ADC dan DAC.

Hormat Kami,

Tim Penulis













DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI ………………………………………………………………………………… ii
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………………………….. iii
DAFTAR TABEL …………………………………………………………………………... vi
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………… 1
1.1 Latar Belakang ...………………………………………………………………………….. 1
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………………….... 1
1.3 Tujuan ……………………………………………………………………………………...1
1.4 Sistematika Laporan ……………………………………………………………………… 1
BAB II DASAR TEORI …………………………………………………………………….. 2
2.1 Analog-Digital Converter (ADC) ………………………………………………………... 2
2.1.1 Proses Didalam ADC ....................................................................................................... 2
2.2 Digital-Analog Converter (DAC)........................................................................................ 4
2.2.1 Rangkaian Dasar DAC ………………………………………………………………… 4
BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 7
3.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 7

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………... 8





DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Proses ADC berupa pencuplikan……………………………………………........2
Gambar 2.2 Proses ADC berupa pengkuantisasian ...................................................................3
Gambar 2.3 Proses ADC berupa pengkodean…………………………………………………3
Gambar 2.4 Binary Weight D/A Converter................................................................................4
Gambar 2.5 DAC R-2R LADDER............................................................................................5


















                                                                  DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tabel kebenaran jenis Binary Weight Resistor .........................................................5
Tabel 2.2 Tabel kebenaran jenis R-2R LADDER……………………………………………..6












BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
ADC/DAC memegang peranan penting dalam pemprosesan sinyal. Tanpa ADC/DAC, tidak akan ada sistem telekomunikasi atau sistem kontrol pada pengukuran. Hal ini disebabkan karena ketiadaan ADC/DAC berarti tidak akan ada sinyal analog(seperti suara, gambar, suhu, tekanan, intensitas cahaya atau gelombang radio) yang bisa diolah oleh komputer atau mikroprosesor karena sinyal tidak terdigitasi, sehingga sinyal tersebut tidak dapat diproses, dikontrol apalagi ditransmisikan.

      Teknologi berkembang pesat karena proses digitalisasi yang semakin cepat pada mesin prosesor (misalnya komputer). Kecepatan mesin prosesor yang terus meningkat tidak berbanding lurus dengan kecepatan rangkaian penghubungnya dengan lingkungan sekita (antarmuka atau interface) sehingga riset terhadap rangkaian antarmuka yangmempunyai kecepatan dan ketelitian tinggi (high-speed precision circuit) terus dilakukan. ADC sebagai komponen penting dari proses antarmuka telah memotivasi para peneliti untuk terus mengembangkan teknik dana arsitektur ADC terbaru yang memiliki kemampuan terbaik.

1.2  Rumusan Masalah
Pada makalah ADC dan DAC berikut akan mengambil masalah mengenai :
1. Apa itu ADC dan DAC?
2. Bagaimana prinsip kerja dari ADC?
3. Apa saja jenis-jenis ADC dan DAC?
1.3 Tujuan
Sesuai dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penyusunan makalah ini adalah :
1. Mengetahui pengertian dari ADC dan DAC.
2. Mengetahui prinsip kerja dari ADC.
3. Mengetahui jenis-jenis dari ADC.

1.4  Sistematika Laporan
      Laporan ini tersusun atas 4 Bab. Bab I Pendahuluan berisi Latar Belakang, Rumusan Masalah, Tujuan dan Sistematika Laporan. Bab II Pembahasan. Bab III Penutup berisi kesimpulan.





BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Analog-Digital Converter (ADC)
      ADC adalah suatu perangkat yang mengubah suatu data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). ADC banyak digunakan sebagai pengatur proses industry, komunikasi digital dan rangkaian pengukuran/pengujian. Umumnya ADC digunakan sebagai perantara antara sensor yang kebanyakan analog dengan sistim computer seperti sensor suhu, cahaya, tekanan/berat, aliran dan sebagainya kemudian diukur dengan menggunakan sistim digital (komputer). ADC (Analog to Digital Converter) memiliki 2 karakter prinsip, yaitu kecepatan sampling dan resolusi.

1.      Kecepatan sampling suatu ADC menyatakan seberapa sering sinyal analog dikonversikan kebentuk sinyal digital pada selang waktu tertentu. Kecepatan sampling biasanya dinyatakan dalam sample per second (SPS).
2.      Resolusi ADC menentukan ketelitian nilai hasil konversi ADC. Sebagai contoh: ADC 8 bit akan memiliki output 8 bit data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 255 (2n – 1) nilai diskrit. ADC 12 bit memiliki 12 bit output data digital, ini berarti sinyal input dapat dinyatakan dalam 4096 nilai diskrit. Dari contoh diatas ADC 12 bit akan memberikan ketelitian nilai hasil konversi yang jauh lebih baik daripada ADC 8 bit.
 Prinsip kerja ADC adalah mengkonversi sinyal analog kedalam bentuk besaran yang merupakan rasio perbandingan sinyal input dan tegangan referensi. Sebagai contoh, bila tegangan referensi (Vref) 5 volt, tegangan input 3 volt, rasio input terhadap referensi adalah 60%. Jadi, jika menggunakan ADC 8 bit dengan skala maksimum 255, akan didapatkan sinyal digital sebesar 60% x 255 = 153 (bentuk decimal) atau 10011001 (bentukbiner).

2.1.1        Proses di dalam ADC
Ada 3 proses yang terjadi di dalam ADC, yaitu :
1.      Pencuplikan
      Adalah proses mengambil suatu nilai pasti (diskrit) dalam suatu data
kontinu dalam satu titik waktu tertentu dengan periode yang tetap. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada ilustrasi gambar berikut :
Gambar 2.1 Proses ADC berupa pencuplikan
      Semakin besar frekuensi pencuplikan, berarti semakin banyak data diskrit yang didapatkan, maka semakin cepat ADC tersebut memproes suatu data analog menjadi data digital
2.      Pengkuantisasian
         Adalah proses pengelompokan diskrit yang didapatkan pada proses pertama kedalam kelompok-kelompok data. Kuantisasi, dalam matematika dan pemrosesan sinyal digital, adalah proses pemetaan nilai input seperti nilai pembulatan.
Gambar 2.2 Proses ADC berupa pengkuantisasian

         Semakin banyak kelompok-kelompok dalam proses kuantisasi, berarti semakin kecil selisih data diskrit yang didapatkan dari data analog, maka semakin teliti ADC tersebut memproses suatu data analog menjadi data digital.

3.      Pengkodean
      Adalah mengkodekan data hasil kuantisasi kedalam bentuk digital (0/1) atau dalam suatu nilai biner.
Gambar 2.3 Proses ADC berupa pengkodean
Dengan: X1 = 11, X2 = 11, X3 = 10, X4 = 01, X5 = 01, X6 = 10
Secara matematis, proses ADC dapat dinyatakan dalam persamaan:

Data ADC = (Vin/Vref) x Maksimal Data Digital

Dengan Vref adalah jenjang tiap kelompok dalam proses kuantisasi,kemudian maksimal data digital berkaitan proses ke-3 (peng-kode-an). Sedangkan proses ke-1 adalah seberapa cepat data ADC dihasilkan dalam satu kali proses.

2.2       Digital-Analog Converter (DAC)
     Dalam bidang Elektronika, DAC adalah sebuah piranti untuk mengubah sebuah masukan digital (umumnya adalah biner) menjadi sebuah sinyal analog (arus, tegangan atau muatan elektrik). DAC adalah penghubung antara rangkaian digital dengan rangkaian analog. DAC pada dasarnya mengkonversi masukan (berupa bilangan biner) ke dalam suatu besaran fisik, biasanya berupa tegangan suatu tegangan listrik. Pada umumnya tegangan keluaran adalah suatu fungsi linear dari sejumlah masukan. Kebanyakan sistem menerima suatu kata digital sebagai sinyal masuk dan menterjemahkan atau mengubahnya menjadi tegangan atau arus analog. Kata digital biasanya dinyatakan dalam berbagai kode, yang paling umum adalah biner murni.

2.2.1 Rangkaian Dasar DAC
Rangkaian dasar DAC ada 2 jenis :
1.      DAC Jenis Binary Weight Resistor
Gambar 2.4 Binary Weight D/A Converter

       Pada DAC jenis ini, pemasangan nilai resistor pada inputinput D0, D1, D2,… adalah sebagai berikut : Nilai R yang ada di D1 adalah ⁄2 dari nilai yang ada di D0, nilai R yang ada di D2 adalah ⁄2 dari nilai yang ada di D1 (atau ⁄ dari R yang ada di D0) dan seterusnya.
Pemasangan nilai R yang seperti itu adalah untuk mendapatkan Vout yang linier (kenaikan per stepnya tetap) Rin dicari dengan memparallel nilai-nilai resistor yang ada pada masing-masing input (D) bila input yang masuk lebih dari satu.



Tabel 2.1 Tabel kebenaran jenis Binary Weight Resistor

D3
D1
D2
D0
Vout
0
0
0
0
0
0
0
0
1
1
0
0
1
0
2
0
0
1
1
3
0
1
0
0
4
0
1
0
1
5
0
1
1
0
6
0
1
1
1
7
1
0
0
0
8
1
0
0
1
9
1
0
1
0
10
1
0
1
1
11
1
1
0
0
12
1
1
0
1
13
1
1
1
0
14
1
1
1
1
15

2.      DAC Jenis R-2R LADDER
Gambar 2.5 DAC R-2R LADDER
       Pada DAC jenis R-2R Ladder pemasangan nilai Resistor pada inputinputnya adalah R-2R, jadi kalau nilai R = 10 k, maka 2Rnya dipasang 20 k. pemasangan nilai resistor yang seperti itu adalah untuk mendapatkan Vout yang linier (kenaikan per stepnya tetap).






Tabel 2.2 Tabel kebenaran jenis R-2R LADDER

D3
D1
D2
D0
Vout
0
0
0
0
0.000
0
0
0
1
-0.625
0
0
1
0
-1.250
0
0
1
1
-1.875
0
1
0
0
-2.500
0
1
0
1
-3.125
0
1
1
0
-3.750
0
1
1
1
-4.375
1
0
0
0
-5.000
1
0
0
1
-5.625
1
0
1
0
-6.250
1
0
1
1
-6.875
1
1
0
0
-7.500
1
1
0
1
-8.125
1
1
1
0
-8.750
1
1
1
1
-9.375





















BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Kesimpulan dari penyusunan makalah ini antara lain :

1.      ADC adalah suatu perangkat yan mengubah suatu data kontinu terhadap waktu (analog) menjadi suatu data diskrit terhadap waktu (digital). Sedangkan DAC sebaliknya.
2.      Ada 3 proses dalam ADC yaitu: pencuplikan, pengkuantisasian, dan pengkodean.
3.      Ada 2 jenis rangkaian dasar DAC yaitu: Jenis Binary Weight Resistor dan DAC Jenis R-2R LADDER.

















DAFTAR PUSTAKA

Anonym. http://edhaa-elkaa010.blogspot.com/2012/04/makalah-sensor-adcdacdan-aplikasi.html. Diakses pada 20 April 2013
Mulyadi, Deni.Digital to Analog Converter and Analog to Digital Converter. Roverdy, Reinhard.Tugas Mata Kuliah Interfacing.BSI:2007-2008


Tidak ada komentar:

Posting Komentar